Senin, 04 Agustus 2008

Akal, Nafsu


Aku melawan nafsu

Godaan itu selalu datang

Membuat ku bimbang

Kadang kalah akal sehatku

Menanangnya arogansi nafsu

Akal pergulatan kompetisi sedikit memang

Akal dan nafsu bertempur diranah abstrak tuk merebut raja hati

Manusia bak mesin industri dikendalikan raja hati

Baik dan buruk hasil produksinya

Siap didistribusikan dan pasarkan insan manusia

Hidup adalah Percaturan

Hari-hari penuh relita tanpa batas

Bosan, sediah, terpuruk, terasingkan

Bahagia, riang, selalu tersenyum.

Silih berganti menghampiri jiwa manusia

Cinta menjadi spirit untuk bergerak memahami hidup

Hidup adalah pecaturan butuh strategi

Siap mengorbankan apa saja

Tanpa mengorbankan idealisme hati suci

Strategi sehat mengantarkan podium kemenangan

Jum’at, 25 Juli 2008

Jejak langkah

Lakgkah-langkah kakiku menjadi saksi

Jejak-jejak terdiam membisu

Kemanakah arah yang ku tuju

Dimana arti hidup ini

Gelisah dalam hati membuatku tak tenang

Apakah aku jauh dari agama yang dibawa sang Rosul

Kehampaan hati kosongnya spiritual

Menjadikanku angkuh lupa akan asalku

Butanya sang hati hilang makna hidup

Hidup adalah sebuah pilihan

Selalu menjadi kompotisi untuk jadi pemenang

Sampai akhir hayat…..

Malam & tidurku

Dingin malam menusuk tulang

musim kemarau berlangsung

malam tanpa ditemani cahaya bulan

bintang-bintang berkedip tak jelas

ku pandangi langit terhampar luas hitam

langkah kakiku meninggalkan jejak tanpa pesan

binatang malam memainkan musik dengan merdunya

menemani hatiku yang sedang gundah

kulihat dijendela ikan-ikan sedang menari di air

memperlihatkan kepalanya kepermukaan

bercengkrama dengan teman-temannya

nyamuk-nyamuk menghisap darahku

acara tidurku terganggu

gatal-gatal membuat tanganku bergerak

kelopak mataku mengecil panggilan tidur tiba

KEMARAU…

Tanah kering

Retakan-retakan tanah menjalar dipesawahan

Cahaya matahari menyinari bumi dengan panasnya

Tumbuhan melayu hewan-hewan kehausan mampir dikali untuk sekedar minum

Pak tani berdiri ditemani rokok menunggu hujan datang

Gagal panen raut wajahnya kecewa

Sawah-sawah mengering padi pun mati

Orang-orang sibuk cari air

Sumur-sumur kosong kerontang

Ibu dan anaknya berjalan mencari sumber mata air

Untuk kelangsungan hidupnya

0 komentar: