Senin, 04 Agustus 2008

Jadi Harimau apa Buaya?

Sebelum bubaran dan makan siang ketua umum PMII cabang serang yang baru mengajak duduk bareng sering, evaluasi setetalah acara selesia. Untuk berdiskusi mengevaluasi apa yang terlahdilaksanakan apa saja kekurangan supaya dikemudian hari bisa eleminisir, dan supaya mempererat tali silaturahhmi yang sudah terjalin jangan sesudah acara bubar begitu saja.

Ketua umum yang baru mengajak kepada warga pergerakan untuk membangun budaya kajian dan diskusi untuk pematangan intelektual supaya siap bersaing diwiilayah wacana dan siap bersaing dengan organ lain. Ada dua pilihan apakah PMII ingin menjadi harimau atau buaya; kalau jadi harimau dia harus mencari mangsa pontang-panting lari kesana kemari untuk mendapatkan mangsa, kalau jadi buaya di menunggu mangsa malah mangsa yang datang sendiri. Ada yang menyangkal perkataan ketum PMII dari STAIKHA “kalau menunggu terus kapan berhasilnya”. Ketum menjawab “ buaya mempunyai air. Air dibutuhkan oleh mahluk hidup air paling urgen dalam kehidupan. Bagaimana PMII mempunyai air seperti buaya air disini dalam artian luas (pengetahuan, skill. Red) ungkap ketum diapun akhirnya faham dan mengangguk kepala.

Kalau orang ingin dipandang dan dihormati ada dua 1. pembasisan massa 2. intelektual. Di PMII pembasisan massa sudah biasa, kalau tidak bisa pembasisan intelektual, kalau tidak bisa intektual pembasisan massa dua pilihan. Kalau bisa dua-duanya memadukan akan lebih baik. PMII Kom IAIN memenangkan pemilihan umum mahasiswa dan mengusai ranah strategis kampus atau ranah politik praktis di kampus, kalau sudah dipegang wiliyah itu PMII akan jaya karena kekuatannya diwilayah kampus, bisa diikuti oleh PMII yang ada UNTIRTA kalau di STAIKHA dan ASSALAMI’YAH sudah di kuasai PMII ungkap ketum.

Ketua umum PMII Cabang Serang meminta doanya kapada warga pergerakan (sebutan kader PMII) mudah-mudahan bisa menambah lima komisariat ungkapnya. Dan dilanjutkan dengan makan siang bareng. (Imonk)

0 komentar: