Senin, 04 Agustus 2008

Tradisi Menanam Timun Suri..

Tradisi masyarakat Baros setiap akan menyabut bulan yang penuh berkah yaitu bulan Ramadhan tidak ketinggalan untuk menanam timun suri dan palawija seperti kacang-kacangan, jagung, waluh dll sudah turun temurun di bulan Ramadhan. Mulai menanam timan suri bulan rajab/juli, di butuhkan waktu 3 bulan untuk dapat diambil hasilnya.

Timun suri tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Baros, tiap bulan Ramadhan timun suri selalu menemani buka puasa, kayanya buka puasa tidak ada timun suri gimana gitu kurang pas dan srek. Masyarakat Baros identik dengan timun surinya, meskipun didaerah-daerah lain ada timun suri. tapi masih kalah ama rasa timun suri Baros yang rasanya khas kata orang. Masyarakat Baros menanam timun suri ada untuk dimakan sendiri dan ada untuk dijual, setiap bulan Ramadhan dipinggir-pinggir jalan raya serang-pandeglang ramai saung-saung dari mulai kampung kalapa lima sampai kampung sawah yang menjajakan dagangan timun suri dan waluh ada buah mirip timun suri, bolewah masih sejenisnya. Mampir ke Baros muali ditanam dan dijual pas buming-bumingnya pada bulan Ramadhan kemarin sekitar dua tahunan.

Setiap sore di bulan Ramadhan jalan raya selalu ramai di lewati orang-orang yang lagi ngabuburit (untuk menungu buka puasa tiba) mobil dan motor yang lewat mampir ke saung untuk membeli timun suri yang cocok untuk makanan pembuka dicampur es pake sirup rasanya euuunak..! apalagi di suasana puasa Ramadhan pada siang hari panas pas mau buka puasa ada timun suri cocok banget untuk menghilangkan rasa haus dan dahaga.

Dicuaca yang panas timun suri akan melambung tinggi pada tahun lalu satu pikul harganya 25.000 sampai melambung sangat tinggi sampai harga Rp. 4.5000 itu sangat menguntungkan petani dan pedagang, kalau sudah turun hujan secara terus menerus harga timun suri akan ambruk harganya kadang-kadang tidak ada harganya, terbuang begitu saja.

Pemuda-pemuda tanggung disekitar kapung sawah untuk sekedar ngerokok dan jajan mereka membantu menurunkan dan menaikan timun suri ke mobil. Petani dan pedagang timun suri mengharapkan suaca bersahabat dengannya yaitu cuaca panas karena mereka akan berpenghasilan lebih.

Bulan Ramadhan membawa berkah bagi mereka yang tadinya pengganguran bisa membuka usaha musiman buat sekedar membeli baju koko dan sarung dan lainnya. Bulan Ramadhan bukan saja membawa berkah bagi mereka tapi bagi keseluruhan umat manusia.... (Imonk)

Baros, 12 juli 08

0 komentar: