Minggu, 13 April 2008

Demonstran Serbu BEM IAIN Banten


Oleh: Imanuddin


Puluhan mahasiswa tergabung dalam aliansi Gerkan Mahasiswa Kritis (GMK) menggelar aksi demontrasi di depan BEM IAIN “SMH” Banten (Rabu,9/7) sekitar pukul sebelas siang. Para mahasiswa yang baru belajar beberapa bulan di kampus tertua di Banten ini menuntut agar fasilitas peserta Orientasi Pengenalan Akademik (Opeka) segera dibagikan. “Percepat pembagian sertifikat dan CD kegiatan. Jangan janji doang!” ujar Mukhtar, yang menjadi koordinator lapangan pada aksi tersebut berapi-api.

Saat aksi berlangsung, salah seorang perwakilan BEMI langsung mendatangi lembaga untuk menanyakan kejelasan sertifikat OPEKA. Ternyata sampai saat itu, sertifikat belum selesai juga ditandatangani.

Selain meminta sertifikat, para demonstran juga menuntut agar panitia transparan tentang dana yang dipakai selama Opeka.

Dalam aksinya, karton-karton yang berisikan kritikan terhadap BEM dan panitia Opeka diletakkan oleh para mahasiswa baru itu di halaman BEM. Gedung BEM juga tidak luput dari lemparan tomat dan telur.

Suasana memanas. Mahasiswa pun membakar kain spanduk, ban bekas dan tas Opeka setelah disirami bensin. Seketika, kantor BEM menjadi hitam akibat asap pembakaran ban.

Setelah puas berorasi, para demonstran diterima langsung oleh Rahmat, ketua pelaksana Opeka. Rahmat menjanjikan sertifikat akan dibagikan pada tanggal 15 November. Di sela-sela itu, para mahasiswa meneriakkan, “Kami perlu bukti.” Bahkan beberapa orang berteriak sambil mengatak kata-kata yang kurang pantas seperti, goblok!

Situasi semakin panas. Saat itulah presiden mahasiswa IAIN Banten, Adel Ubaidillah berusaha meredakan aksi tersebut. Presma mengajak berdialog kepada mahasiswa yang tergabung dalam GMK tetapi para mahasiswa lebih suka berbicara kroyokan.

Para mahasiswa pun akhirnya bubar setelah mendapat kepastian dari panitia Opeka. Namun mereka mengancam akan melakukan aksi lagi dengan jumlah yang lebih besar. “Kalau lewat dari tanggal yang ditentukan belum juga terwujud kami akan demo dengan aksi yang lebih anarkis,” ungkap Mukhtar. “Demo ini buat kepemtingan mahaasiswa baru,” lanjutnya.






0 komentar: